3.1.a.10. Aksi Nyata

 Peristiwa ( Facts )

Buku Komunikasi Siswa 
Sekolah Islam Terpadu Menara Fitah adalah sekolah swasta yang identik dengan sekolah Islam, untuk itu banyak sekali kegiatan yang dapat mmenunjang murid dapat bertindak sesuai dengan sunah dan ajaran Islam. Salah satunya adalah bersika mandiri dalam memuroja'ah Al-Qur'an baik di rumah dan di sekolah. Untuk itu sekolah membuat kebijakan yang dapat mendukung hal tersebut dengan sebuah budaya positif yang disebut dengan "Qur'an Morning".

Qur'an Morning adalah sebuah kegiatan dimana anak-anak akan diberikan waktu untuk menyetrokan hafalan qur'annya (Muroja'ah) kepada guru di kelasnya, dengan dibuktikan dengan paraf guru yang ada di buku komunikasi. Budaya ini sebetulnya bukanlah budaya baru yang ada di Menara Fitrah, namun kenyataaanya setelah pandemi budaya ini tergerus oleh kebiasaaan anak-anak selama belajar moda daring, hafalan banyak yanng lupa dan ketika PTMT kembali dilakukan, murid sangat sulit untuk diajak muroja'ah, dengan banyaknya alasan, bahkan ada murid yang enggan untuk menyetorkan hafalanya dengan sengaja ke toilet dengan durasi waktu yang lama.


Alasan melakukan aksi nyata

Hal diatas merupakan dilema etika bagi saya sebagai guru. Ketika guru harus memutuskan antara harus memberi sanksi kepada siswa yang tidak mau melaksanakan qur'an morning atau memberi toleransi kepada siswa tersebut mengingat hal ini merupakan dampak dari pandemic covid-19. paradigma yang terjadi pada kasus ini adalah jangka pendek melawan jangka panjang. Nilai -nilai budaya tersebut dilakukan sebagai pondasi penanaman budi luhur siswa dengan memuroja'ah ayat-ayat pendek di pagi hari sebelum memulai pelajaran agar hafalan anak-anak dapat terpantau. Hal inilah yang menjadi landasan saya melakukan aksi dan hasil nyata beberapa bulan ini secara rutin melaksakan pembiasaan yang berdapak pada siswa dan mengembalikan budaya positif yang ada di sekolah.


My Feeling

Perasaan ( Feeling )

Saya sebagai calon guru penggerak angkatan 3 dari kabupaten Ogan Ilir merasa bangga dan termotifasi melaksanakan program dari materi aksi nyata modul 3 sebagai materi aksi nyata tersebut. Dan diharapkan dapat menjadi solusi terbaik semua program di sekolah maupun komunitas pendidikan dalam menjalankan program kerja yang terkendala permasalahan baik masalah intern maupun ekstern dengan cara penerapan materi pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran dari modul 3 ini.






Pembelajaran ( Findings )

 
Sharing is Caring
Dengan melakukan sharing bersama teman sejawat, saya dapat mengidentifikasi dan m engenali serta mengevaluasi dan mengetahui kendala , keadaan yang dihadapi guru, warga sekolah, siswa, dan orang tua. Sehingga saya bekerja sama dengan semua warga sekolah baik di sekolah dan di luar sekolah sebagai wadah untuk berbag. Kegiatan ini sebagai wujud menyamakan pemikiran guna penanaman keimanan  dan kedisiplinan sesuai profil pelajar Pancasila. Sehingga  Pembelajaran yang didapatkan dalam materi ini dapat dikaitkan bahwa pengambilan keputusan dengan mempertimbangkan 4 paradigma,3 prinsip dan 9 langkah pengambilan keputusan yang bertanggung jawab dan solusi yang tepat.

Penerapan kedepan ( Future )

Untuk melakasanakan program kegiatan ini, tentu harus adanya :

  • Kolaborasi yang sinkron antara KS, guru, Murid serta orangtua/wali murid agar pengambilan keputusan yag akan dilaksanakan dan diputudkan dapat terwujud dengan baik.
  • Memulai dari diri sendiri
  • Mengajak melalui komunitas praktisi
  • Berpartisipasi dalam rapat rutin guru


Kolaborasi KS, Guru & warga sekolah
 
Komunitas Praktisi











Mulai dari Diri


Komentar